NAMA : ZANI ALFIANTO
KELAS : 2KA38
NPM : 18112010
KELAS : 2KA38
NPM : 18112010
Pengambilan Keputusan
Dalam Organisasi
Definisi
Pengambilan
keputusan adalah tindakan pemilihan alternatif. Hal ini berkaian dengan
fungsi manajemen. Menurut Herbert A. Simon, ahli teori kepufusan dan
organisasi mengonseptualisasikan tiga tahap utama dalam proses, pengambilan
keputusan: (l) Aktivitas inteligens, (2) Aktivitas desain, (3) Aktivitas
memilih. Dan definisnya sebagai berikut :
a) Aktivitas inteligensi. Berasal
dari pengertian militer "intelligence," Simon mendeskripsikan tahap
awal ini sebagai penelusuran kondisi lingkungan yang memerlukan pengambilan
keputusan.
b) Aktivitas desain. Selama tahap
kedua, mungkin terjadi tindakan penemuan, pengembangan, dan analisis
masalah.
c) Aktivitas memilih. Tahap ketiga dan terakhir ini merupakan pilihan sebenarnya-memilih
tindakan tertentu dari yang tersedia.
Tahap ketiga
dan terakhir ini merupakan pilihan sebenarnya-memilih tindakan tertentu dari
yang tersedia. Sedangkan Mintzberg a koleganya mengemukakan tentang
langkah-langkah pengambilan keputusan, yaitu: (1) Tahap identifikasi (2) Tahap
pengembangan, dan (3) Tahap seleksi. Dan definisnya sebagai
berikut :
a) Tahap identifikasi, di
mana pengenalan masalah atau kesempatan muncul
dan diagnosis dibuat Diketahui bahwa masalah yang berat mendapatkan
diagnosis yang ekstensif dan sistematis, tep masalah yang sederhana tidak.
b) Tahap pengembangan, di mana
terdapat pencarian prosedur atau solusi standar yang
ada as mendesain solusi yang baru. Diketahui bahwa proses desain
merupakan proses pencarian d percobaan di mana pembuat keputusan hanya
mempunyai ide solusi ideal yang tidak jelas.
c) Tahap seleksi, di mana pilihan
solusi dibuat. Ada tiga cara pembentukan seleksi: denganpenilainn pembuat
keputusan, berdasarkan pengalaman atau intuisi, bukan analisis logis; dengan
analisis alternatif yang logis dan sistematis; dan
dengan tnwar-menawar saat seleksi melibatkan kelompok pembuat
keputusan dan semua manuver politik yang ada. Sekali keputusan diterima secara
formal, otorisasi pun kemudian dibuat.
Jenis-jenis pengambilan
keputusan
a) Gaya
Direktif
Pembuat
keputusan gaya direktif mempunyai toleransi rendah pada ambiguitas, dan
berorienytasi pada tugas dan masalah teknis. Pembuat keputusan ini cenderung
lebih efisien, logis, pragmatis dan sistematis dalam memecahkan masalah.
Pembuat keputusan direktif juga berfokus pada fakta dan menyelesaikan segala
sesuatu dengan cepat. Mereka berorientasi pada tindakan, cenderung mempunyai
fokus jangka pendek, suka menggunakan kekuasaan, ingin mengontrol, dan secan
menampilkan gaya kepemimpinan otokratis.
b) Gaya
Analitik
Pembuat
keputusan gaya analitik mempunyai toleransi yang tinggi untuk ambiguitas dan
tugas yang kuat serta orientasi teknis. Jenis ini suka menganalisis
situasi; pada kenyataannya, mereka cenderung terlalu menganalisis sesuatu.
Mereka mengevaluasi lebih banyak informasi dan alternatif darpada pembuat
keputusan direktif. Mereka juga memerlukan waktu lama untuk mengambil
kepuputusan mereka merespons situasi baru atau tidak menentu dengan baik.
Mereka juga cenderung mempunyai gaya kepemimpinan otokratis.
c) Gaya
Konseptual
Pembuat
keputusan gaya konseptual mempunyai toleransi tinggi untuk ambiguitas, orang
yang kuat dan peduli pada lingkungan sosial. Mereka berpandangan luas dalam
memecahkan masalah dan suka mempertimbangkan banyak pilihan dan kemungkinan
masa mendatang. Pembuat keputusan ini membahas sesuatu dengan orang sebanyak
mungkin untuk mendapat sejumlah informasi dan kemudian mengandalkan intuisi
dalam mengambil keputusan. Pembuat keputusan konseptual juga berani mengambil
risiko dan cenderung bagus dalam menemukan solusi yang kreatif atas masalah.
Akan tetapi, pada saat bersamaan, mereka dapat membantu mengembangkan
pendekatan idealistis dan ketidakpastian dalam pengambilan keputusan.
d) Gaya
Perilaku
Pembuat
keputusan gaya perilaku ditandai dengan toleransi ambiguitas yang rendah, orang
yang kuat dan peduli lingkungan sosial. Pembuat keputusan cenderung bekerja
dengan baik dengan orang lain dan menyukai situasi keterbukaan dalam pertukaran
pendapat. Mereka cenderung menerima saran, sportif dan bersahabat, dan menyukai
informasi verbal daripada tulisan. Mereka cenderung menghindari konflik dan
sepenuhnya peduli dengan kebahagiaan orang lain. Akibatnya, pembuat keputusan
mempunyai kesulitan untuk berkata 'tidak' kepada orang lain, dan mereka tidak
membuat keputusan yang tegas, terutama saat hasil keputusan akan membuat orang
sedih.
Faktor-faktor
pengambilan keputusan
Faktor – faktor yang
mempengaruhi pengambilan keputusan
Diantaranya :
faktor Fisik
Emosional
Rasional
Praktikal
Interpersonal dan
Struktural
Keputusan dapat diambil dengan cara
individual & kelompok, individual contohnya seperti pengambilan keputusan
yang diambil oleh manager saja tanpa adanya rapat kerja atau diskusi. Sedangkan
kelompok merupakan pengambilan keputusan yang prosesnya melalui hasil dari
rapat atau diskusi bersama.
Untuk mendapatkan hasil yang baik
Pengambilan keputusan haruslah melalui beberapa proses, diantaranya :
1. IDENTIFIKASI
MASALAH
2. PENGUMPULAN
& PENGANALISASI DATA
3. PEMBUATAN
ALTERNATIF-ALTERNATIF KEBIJAKAN
4. PEMILIHAN
SALAH SATU ALTERNATIF TERBAIK
5. PELAKSANAAN
KEPUTUSAN
Dengan cara melakukan proses seperti di
atas pengambilan keputusan dalam organisasi akan berjalan baik dan akan
mendapat hasil yang baik pula.
Mempengaruhi
Pengambilan Keputusan
Proses yang mempengaruhi dalam pengambilan
keputusan dalam organisasi yaitu :
§ Adanya pengaruh
tekanan dari luar
Adanya
pengaruh tekanan dari luar merupakan suatu proses yang dapat
mempengaruhi pengambilan keputusan, dikarenakan proses cepat atau lambatnya
pembuat keputusan tergantung dari banyaknya tekanan diterima. Kadang pembuat
keputusan ragu-ragu dalam menentukan, namun adanya pengaruh tekanan dari luar
dapat mempercepat keputusan yang diambil. Hal ini dikarenakan tidak adnaya
ketegasan dari pemimpin organisasi dalam penyelesaian masalah.
§ Adanya pengaruh
kebiasaan lama atau sifat-sifat pribadi
Faktor sifat yang baik maupun tidak baik yang ada dalam diri seorang pembuat
keputusan, merupakan hal yang dapat mempengaruhi keputusannya tersebut . Dalam
hal ini seorang pembuat keputusan akan terbiasa dengan sifat pribadinya. Hal
ini dapat dilihat dari sisi kepribadian seorang pemimpin, bagaimana dia
mengambil sebuah keputusan dalam mengahadapi masalah. Tentunya seorang oemimpin
organisasi harus bijaksana dalam bersikap ketika ada masalah dan mengambil
keputusan.
§ Pengaruh dari kelompok
lain
Kelompok lain juga dapat mempengaruhi suatu keputusan dikarenakan kelompok atau
organisasi tersebut mempunyai keputusan yang dapat dipertimbangkan oleh
pemimpin organisasi lain dalam menyikapi masalah dan pengaruh kelompok lain ini
juga dapat menjatuhkan organisasi serta mementingkan kepentingan kelompok
tersebut.
§ Faktor pengalaman
Faktor pengalaman seorang pembuat keputusan adalah hal yang sangat penting,
karena banyaknya pengalaman orang tersebut maka ia akan berani dalam menentukan
keputusan. Hal ini juga berkaitan terhadap keahlian yang dimiliki oleh pemimpin
atau anggota karena pengalaman yang pernah dialaminya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar